Pages

Banner 468 x 60px

 

Selasa, 24 April 2018

Gagal dalam Berhijrah

0 komentar

Sumber: pintuilmuyoga.wordpress.com
Banyak orang yang menyatakan bahwa dirinya ingin berhijrah. Dalam proses hijrahnya pun kerap menemui hambatan. Terlebih dahulu, perlu diketahui bahwa hijrah merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang yang mampu merubah tingkah laku atau wataknya menuju arah yang lebih baik. Perpindahan dari hal-hal negatif menuju sesuatu yang positif, baik dalam bertindak, berlisan atau bahkan berpikir, itu bisa dikatakan berhijrah.

Sudah hal yang pasti, ada sebagian orang yang berhasil dan ada juga yang masih gagal dalam berhijrah. Berbagai faktor mampu menjadi penyebab kegagalan seseorang dalam berhijrah, baik itu faktor eksternal maupun internal. Oleh sebab itu, kiranya perlu diperhatikan hal-hal yang dapat mempermudah atau memperlancar proses hijrah seseorang.

Di zaman serba modern yang tak lekang oleh berbagai ujian ini, berhijrah sudah menjadi hal yang lumrah untuk dilakukan. Untuk mengantisipasi hambatan yang menghampiri, seseorang yang berhijrah harus mampu mempersiapkan segalanya dengan matang.



Berikut kiat-kiat dalam berhijrah agar tidak dihantui dengan kegagalan.

1. Berniat ikhlas ketika hijrah

Niat yang didasari dengan tulus hati insyaallah mampu menjadi pondasi awal dalam melakukan segala hal, misalnya berhijrah. Hijrahnya seseorang bukan karena kepentingan dunia semata, tetapi ikhlas karena Allah swt. Keikhlasan tersebut pasti mampu menjadi penghantar muhajir untuk mendapatkan sesuatu sesuai dengan niat yang menjadikannya harapan dalam berhijrah. Sebagaimana diketahui bahwa segala sesuatu yang ingin dilakukan itu tergantung seberapa kuat niat yang ada.

2. Segera mencari lingkungan yang baik dan sahabat yang saleh

Terkadang niat kita sudah tulus dan keinginan sudah kuat untuk menjadi lebih baik, tetapi susah sekali untuk memulainya. Oleh sebab itu, berhati-hatilah karena mungkin saja lingkungan maupun teman-teman kita yang kurang mendukung Salah satu hal yang mampu menyukseskan proses berhijrah yaitu mencari dan memilih teman maupun sahabat yang mengajak untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah swt. dan saling memberi nasihat serta mengingatkan. Berkumpullah dengan orang-orang yang berperangai baik. Insyaallah akan ada kemudahan untuk jalan hijrah kita dan Allah karuniakan hidayah-Nya.

Allah swt. berfirman dalam surat At-Taubah ayat 119, yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar (jujur)”. Firman Allah tersebut harus menjadi pegangan bagi seseorang dalam mengarungi kehidupan yang penuh dengan ujian ini, baik dalam urusan agama maupun kehidupan sosial. Berhubungan baiklah dengan orang-orang yang berperilaku jujur dan saleh dalam kesehariannya. Atas izin Allah swt. seseorang yang berteman dengan orang-orang yang saleh akan ikut terbawa juga ke dalam hal-hal yang positif.

3. Kuatkan fondasi ketauhidan dan akidah dengan syahadat

Jika kita ingin terus berada dalam agama ini, yang harus diperhatikan pertama kali yaitu rukun Islam yang pertama (dua kalimat syahadat). Syahadat merupakan dasar dalam agama. Kalimat ini tidak sekadar diucapkan, tetapi mengandung makna yang perlu dipelajari secara lebih mendalam. Ketika kita sudah bersaksi bahwa tiada yang berhak disembah selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah, itu artinya kita juga mengikrarkan untuk tidak akan menambah sesembahan lai atau sekutu bagi Allah swt. serta taat kepada perintah dan ajaran yang dibawa oleh utusan-Nya, Nabi Muhammad saw.

Allah swt. menjelaskan di dalam alquran bahwa kalimat syahadat akan mampu meneguhkan seorang muslim untuk kehidupan dunia dan akhirat jika sungguh-sungguh mempelajari atau memahami dan mengamalkannya. Firman tersebut bermakna: “Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat;....”. (QS. Ibrahim: 27)

Maksud dari Allah meneguhkan orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh... sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadis, yang artinya: “Jika seorang muslim ditanya di dalam kubur, lalu ia berikrar bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, maka inilah tafsir ayat: ‘Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat’”. (HR. Bukhari dan Muslim)

4. Mempelajari alquran dan mengamalkannya

Allah swt. menyebutkan, bahwasanya salah satu alasan kitab suci umat Islam diturunkan ialah untuk meneguhkan keimanan orang-orang yang sudah beriman serta menjadi petunjuk bagi mereka.

“Katakanlah: “Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan alquran itu dari Rabb­-mu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”.” (QS. An-Nahl: 102)

Sudah hal yan pasti, bahwa alquran merupakan petunjuk bagi kehidupan di dunia agar selamat dunia dan akhirat. Analoginya seperti ini, seseorang yang hendak pergi ke suatu tempat, tentu memerlukan petunjuk dan arahan berupa peta serta penunjuk jalan. Jika ia tidak menggunakannya, tentu ia akan tersesat dan tidak akan sampai ke tempat yang dituju. Oleh sebab itu, pelajari atau pahami dan amalkanlah Alquran sebagaimana mestinya. Gunakanlah alquran sebagai penerang maupun petunjuk dalam mengarungi kehidupan ini agar dapat mempermudah dalam berhijrah menuju sesuatu yang lebih baik lagi.

5. Berusaha istikamah dalam beramal meski sedikit

Beramallah sebagai buah ilmu. Amal adalah tujuan kita berilmu, bukan wawasan semata, karenanya manusia diperintahkan agar terus beramal meskipun sedikit. Allah swt. tidak melihat seberapa besar sedekah yang diberikan, melainkan seberapa sering seorang hamba itu mengeluarkan atau memberikan rezeki kepada yang lebih membutuhkan. Besar atau kecil bukan menjadi sebuah ukuran.

6. Perbanyak berdoa dan memohon keistikamahan serta keikhlasan

Doa merupakan kunci segala sesuatu. Sudah semestinya seseorang tidak lupa untuk berdoa kepada Allah swt. agar tetap beristikamah dan ikhlas dalam setiap pekerjaan baik yang dilakukan. Salah satunya istikamah dan ikhlas dalam merubah sikap maupun perilaku yang negatif menjadi hal yang positif.



0 komentar:

Posting Komentar

 
Jurnalis Muda © DKP (Mala) - 2018