Pages

Banner 468 x 60px

 

Rabu, 14 Maret 2018

Keterbatasan Fisik Memberi Semangat Lebih untuk Meraih Prestasi

0 komentar

Hidup dengan keterbatasan yang dimiliki biasanya akan membuat sebagian orang patah semangat. Tapi, hal ini tak berlaku pada Dayat atau sering dipanggil Pak Dayat begitulah ia disapa oleh beberapa kenalannya, seperti teman, rekan kerja, bahkan oleh peserta didik ditempat kursusnya. Memiliki keterbatasan diri bukanlah hambatan untuk berprestasi dan juga bukan hambatan untuk Dayat berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Pria yang bernama R. Dayat Supriatna, BA, S.Pd. Merupakan sosok yang unik dibalik profesi yang sedang digelutinya. Saat ini, beliau menjalankan rutinitasnya sebagai pengajar di tempat kursus komputer, usianya yang sudah diatas 60-an seakan tidak menghalangi kegemarannya. Beliau juga merasa tidak jenuh dengan profesinya di bidang komputer yang dilakoninya sejak tahun 2010 setelah beliau pensiun. Profesi dan usia tidak akan pernah menghalangi kegemaran dan kemampuannya, meski ada orang yang menganggap aneh mungkin karena tidak biasa.

Penampilan kesehariannya pun terlihat rapi namun sederhana hanya kadang-kadang saja beliau mengenakan kemeja dan celana panjang resmi di suatu acara yang tidak formal maupun di saat formal seperti saat mengajar kursus. Anak pertama dari empat bersaudara ini penggemar lagu dangdut terutama mengagumi salah satu penyanyi dangdut ternama di Indonesia yakni Rhoma Irama. Beliau memiliki adat dan tradisi kesehariannya lebih banyak mengikuti orang tuanya. Kini, setelah menjadi kepala keluarga dengan istri yang bernama Ibu Yani serta kelima anaknya, berkeinginan membentuk keluarga yang damai dan sejahtera. Kenangan yang tak kan pernah terlupakan baginya adalah saat kelahiran anak pertamanya, Rendi. Sehingga rasa haru, bangga, dan bahagia campur menjadi satu. Saat itu pula bisa merasakan sebagai kepala keluarga atau sebagai ayah, sehingga keluarga merupakan hal yang sangat berarti sampai detik ini.

Sejak lahir, kedua tangan Dayat mengalami kelainan dan tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Dayat adalah salah seorang berpengaruh khususnya di Kecamatan Selaawi, karena beliau pernah menjadi penilik PLS di Kecamatan Selaawi sebelum akhirnya beliau pensiun. Beliau tinggal di Kampung Babakan Burujul RT 04 RW 02. Beliau memiliki seorang istri dan dikaruniai lima orang anak. Kelima orang anaknya saat ini sudah lulus kuliah, bekerja. Dan kelima anaknya sudah menikah. Beliau mengemban pendidikan Sekolah Dasar di SD Kadupugur 1 pada tahun 1966, kemudian Sekolah Menengah Pertama SMPN bungbulang tahun 1969. Setelah itu pada tahun 1972 beliau mengenyam pendidikan Sekolah Menengah Atas di PGAN 6 Garut tahun. Tahun 1978 beliau menjadi Sarjana Muda di Universitas Padjadjaran UNPAD. Kemudian pada tahun 2001 beliau lulus menjadi Sarjana PLS di STKIP Siliwangi Bandung.

Pria berumur 65 tahun ini saat ini memiliki profesi serta pekerjaan sebagai pengajar kursus komputer yang dimilikinya karena beliau telah pensiun sebelum pensiun beliau diangkat PNS di KANDEPDIKBUD Kab. Karawang pada tahun 1980-1987, kemudian pada tahun 1987 sampai dengan tahun 1989 Dayat menjadi kepala urusan Tata usaha KANDEDIKBUD Pakenjang Kab. Garut tahun. Tahun 1989 sampai dengan tahun 1995 Dayat menjadi kepala urusan tata usaha KANDEDIKBUD Bl. Limbangan Kab. Garut. Setelah itu pada tahun 1995 sampai dengan 2010 beliau menjadi penilik di PLS Kecamatan Selaawi.

Beliau memberikan contoh kepada orang yang memiliki keterbatasan bahwa keterbatasan bukanlah suatu beban dan hambatan untuk menjalankan kehidupan dan meraih prestasi. Tak hanya memberikan contoh kepada orang yang memiliki keterbatasan Dayat juga memberikan motivasi kepada orang yang dilahirkan normal untuk memiliki pandangan bahwa orang yang mempunyai keterbatasan bisa berprestasi apalagi orang yang normal harusnya bisa melakukan hal yang lebih. Tidak semua orang seperti Dayat, orang normal sekalipun banyak yang tidak bisa mensyukuri nikmat dan karunia yang telah Tuhan berikan, kebanyakan orang normal tidak bisa mensyukuri hidupnya dengan menjalankan kehidupan yang bermalas-malasan dan tidak mempunyai jiwa ingin maju. Hal tersebut berbanding terbalik dengan dayat meskipun mempunyai keterbatasan tetapi beliau sangat bersemangat menjalankan kehidupannya dan mempunyai rasa ingin maju meskipun mempunyai keterbatasan. Hal ini dibuktikan dengan keahlian Dayat dibidang komputer, beliau memiliki keahlian di bidang computer dengan cara otodidak belajar sendiri tidak pernah mengikuti kursus maupun pelatihan, dengan keahliannya tersebut Dayat bisa mendirikan jasa kursus komputer yang telah berdiri sejak Maret tahun 2010 serta memiliki peserta didik yang telah mencapai kurang lebih 700 siswa dari awal didirikan, jasa kursus komputer beliau beri nama Madani Komputer. Disamping pekerjaannya saat ini sebagai pengajar di kursus computer yang dimilikinya beliau juga memiliki hobi dalam bertani dan beternak ikan, banyak tanaman, sayuran, maupun buah-buahan yang ditanam di pekarangan rumah. Selain itu beliau juga aktif mengikuti berbagai kegiatan yang dilaksanakan di Selaawi contohnya seperti kegiatan pramuka, kegiatan keagamaan, mengikuti berbagai organisasi.

Dayat telah menunjukkan, difabel bukanlah kiamat sehingga bukan akhir dari segalanya. Maka tidak perlu berduka apalagi putus asa karena memiliki keterbatasan atau fisik yang unik. Seperti kata Pak Dayat, “harapan tetap terbentang luas kalau mau berusaha. Tuhan akan selalu menolong, asalkan kita terus menerus meminta padaNya”.



0 komentar:

Posting Komentar

 
Jurnalis Muda © DKP (Mala) - 2018