Pages

Banner 468 x 60px

 

Sabtu, 12 Mei 2018

Gunung Papandayan untuk Pendaki Pemula

0 komentar
Saya dan 5 teman lain di Kawah gunung Papandayan, Garut, Jawa Barat, Indonesia.

Tinggal di Indonesia tetapi belum tahu destinasi alam yang super indah di Indonesia? Atau kamu pendaki pemula ingin tahu keindahan alam yang tersembuyi di balik gunung ini? Jika kamu pemula dalam hal mendaki, gunung Papandayan patut dicoba. Beberapa waktu lalu, saya dan 5 orang teman saya melalukan pendakian ke gunung Papandayan. Gunung Papandayan yang terletak di Garut, Jawa Barat memiliki ketinggian 2.665 meter di atas permukaan atau biasa disebut dengan mdpl. Gunung ini juga bisa dijadikan tujuan utama untuk para pemula.

Ada beberapa alasan gunung ini disebut sebagai pemula. Saat saya mendaki beberapa waktu lalu. Saya berangkat sekitar pukul 8 malam dari Jakarta hingga tiba di terminal Garut pukul 2 pagi. Bbeberapa hal harus dipersiapakan sebelum mendaki. Selain fisik yang harus disiapkan, barang-barang tertentu terkait mendaki harus selalu dipersiapkan.

Alasan pertama mendaki gunung Papandayan karena akses transportasi yang mudah.Terutama bis dari berbagai jenis nama akan tersedia di terminal, khususnya wilayah Jabodetabek. Setibanya di gunung Papandayan kamu akan menjumpai hamparan bintang di langit yang tidak akan dijumpai saat malam hari di perkotaan. Dengan tempat yang sejuk dan sunyi membuat setiap pendaki akan merasa dimanjai dengan berbagai keindahannya.

Saat melakukan pendakian sebaiknya saat pagi hari menjelang. Hal ini karena udara yang tersimpan di sekitar gunung Papandayan masih sejuk. Jika kamu tiba pagi di kaki gunung, kamu bisa menginap dan memasang tenda untuk semalam karena melakukan pendakian saat malam hari akan berdampak buruk karena pencahayaan yang kurang. Apalagi untuk kamu yang masih pemula yang tidak kuat menahan suhu dingin di kaki gunung papandayan. Sepanjang perjalanan saat memulai pendakian kamu akan disuguhi berbagai pemandangan dari hijaunya tanaman di sekeliling perjalanan. Saran dari saya, jangan lupa untuk membawa kamera, karena gambar adalah kenangan terbaik saat melakukan perjalanan. Dengan gambar tersebut kamu pun akan menjadi bagian dari keindahan alam dan mensyukuri yang sudah diberikan sang Pencipta.

 
Gambar Medan landai yang disajikan gunung Papandayan, Garut.

Alasan kedua terlihat saat saya dan teman-teman memulai pendakian. Saat mendaki yang terbayang di benak kita, hanyalah track atau akses pendakian yang curam. Tetapi saat memulai pendakian semuanya hilang karena medan yang disajikan gunung Papandayan adalah medan landai. Dari pos 1 pendakian gunung Papandayan, kawah gunung sudah mulai terlihat. Medan pendakian gunung Papandayan didominasi dengan medan yang landai. Oleh karena itu, dengan medan yang landai, pendaki pemula tidak akan menghabiskan banyak energi. Setiap pendaki yang mendaki tidak semata-mata pendaki profesional. Ada juga mereka yang memang berniat untuk berwisata hingga sampai kawah gunung Papandayan saja. Adapun keluarga yang membawa anak kecil hingga sampai kaki gunung saja. Gunung Papandayan memang bisa dikatakan objek wisata. Itu karena medan yang landai.

Di atas sudah dijelaskan bahwa jangan lupa mempersiapkan barang-barang yang pasti dibutuhkan. Terutama air. Sebagian besar atau 90% yang diri kita butuhkan adalah air. Ini adalah hal yang paling vital saat melakukan pendakian. Di gunung Papandayan persedian air dapat ditemui saat melakukan perjalanan. Air ini berasal dari mata air gunung Papandayan. Pendaki bisa mengisi air di titik-titik yang disediakan Gunung ini, yaitu di Pos Pendakian Puncak Kawah, Pos Persimpangan saat menuju Pondok Saladah. Tentunya air ini bersih dan jernih karena terus mengalir. Pondok salada merupakan tempat yang biasanya digunakan bagi pendaki untuk beristirahat.

 
Gambar arah untuk menuju ke Pondok saladah 
Saat melakukan pendakian atau jika anda sedang berada di objek wisata tentu merasakan ingin “buang air kecil atau buang air besar”. Saat melakukan pendakian, saya merasakan hal seperti itu. Pendakian dilakukan pukul 08.00 WIB hingga tiba di pondok salada pukul 12.00 WIB. Kamu pasti berpikir, mengapa cukup lama? Ini sudah menjadi hal biasa untuk pendaki pemula. Kami melewati medan yang lama karena ingin menikmati pemandangan gunung Papandayan dari berbagai sisi. Saat melakukan pendakian kamu akan disajikan 2 medan untuk sampai ke tempat camp. Pertama, jlaur untuk pendaki profesional yang memang disajikan untuk mereka yang berburu waktu saat mendaki. Kedua, medan yang tersedia yaitu medan landai. Medan ini merupakan medan dengan jarak tempuh hingga 3 sampai dengan 4 jam. Tetapi, waktu yang lama akan dibayar lunas dengan panorama tebing yang menjulang ataupun medan yang sudah kamu lalui akan terlihat dengan jelas serta kabut tebal yang melekat saat kamu sampai di camp pukul 14.00 WIB.

Saya sampai di perkemahan pukul 14.30 WIB. Mulai memasang tenda dan bersiap untuk mengisi perut. Ada hal yang perlu kamu ketahui, sebenarnya kamu tidak perlu membawa beban berat. Inilah alasan mengapa gunung Papandayan menjadi gunung untuk pemula, karena terdapat beberapa kios-kios makanan yang tersedia di area pekemahan. Mulai dari air mineral dengan harga Rp 3.000,- dan aneka gorengan bahkan mie rebus.



 
Kebersamaan saat malam hari di perkemahan gunung Papandayan 
Hal ini akan menjadi kemudahan bagi pendaki pemula yang mungkin saja memasak menjadi hambatan saat mendaki. Tetapi itu hanyalah pilihan bagi setiap pendaki. Jika ingin menikmati masakan sendiri karena sedang irit, kamu bisa memasak sendiri dengan peralatan yang sudah dipersiapkan sebelumnya.


 
Gambar Hutan Mati, Gunung Papandayan, Garut, Jawa Barat.

Gambar Tegal Alun, salah satu puncak gunung Papandayan, Garut.

Pendakian ke puncak papandayan sebaiknya saat sore menjelang jika untuk pendaki yang berburu waktu. Tetapi ada beberapa dari pendaki yang tidak mendaki hingga ke punak tetapi hanya sampai hutan mati atau Tegal Alun (sebutan untuk padang bunga Edeilweis). Terlepas dari keberadaan di puncak gunung, semua pemandangan yang disajikan gunung ini akan menjadi pengalaman berharga untuk terus bersyukur.

Jangan lupa, saat mendaki bawa kembali sampah kamu. Berikan yang terbaik untuk pemandangan yang sudah diberikan Papandayan untukmu. Jangan meninggalkan bekas buruk untuknya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Jurnalis Muda © DKP (Mala) - 2018