Pages

Banner 468 x 60px

 

Rabu, 02 Mei 2018

Mending Ujian Online atau Tulis?

0 komentar


Bulan April lalu telah diselenggarakan ujian nasional online. Isu pemerintah memberlakukan ujian nasional online ini untuk meminimalisir kecurangan dalam ujian nasional. Jadi, dalam sistem online tipis kemungkinan soal-soal yang bocor karena saat ujian dimulai siswa harus mengambil password dari pengawas untuk login dan password itu hanya berlaku sebentar saja. Ujian nasional online juga menghemat anggaran biaya negara, karena pemerintah tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk mencetak soal dan lembar jawaban serta biaya pendistribusian soal. Ujian nasional online dinilai lebih efektif karena pengerjaan soal yang dilakukan oleh peserta akan dapat langsung masuk ke server Dinas Pendidikan.

Jika dilihat dari keadaan dan situasi yang ada di lapangan saat ini ujian nasional online belum merata khususnya di Indonesia. Rencana pelaksanaan ujian nasional online tersebut tidaklah tepat dan perlu dipertimbangkan kembali. Sebenarnya ide yang disampaikan oleh pemerintah untuk melaksanakan ujian nasional tersebut sangat baik, tetapi dalam pelaksanaanya di lapangan akan menimbulkan berbagai macam permasalahan. Contohnya ada siswa yang belum memahami bagaimana cara menggunakan komputer (gaptek), ada juga yang sekolahnya belum mempunyai infrastruktur yang memadai (tidak mempunyai komputer, akses internet, dan daya listrik) jadi sekolah tersebut harus ikut ke sekolah lain yang sudah mempunyai infrastruktur yang memadai.

Jika pelaksanaan ujian nasional online tetap dilakukan, beberapa sekolah akan mengalami kesulitan. Coba kita bayangkan jika sekolah tersebut memiliki 350 siswa yang mengikuti ujian nasional, maka berapa jumlah komputer yang dibutuhkan oleh pihak sekolah untuk melaksanakan ujian ini. Sekolah yang berada di pedesaan harus menjadi pertimbangan ujian nasional online ini, karena sekolah di pedesaan beda dengan sekolah yang berada di perkotaan. Sekolah di pedesaan ini mungkin harus mencari sekolah yang sudah mempunyai infrastruktur yang memadai, siswa harus menempuh perjalanan berkilo-kilo meter hanya untuk mengikuti ujian nasional online. Iba rasanya jika kita melihat siswa seperti itu, belum nanti malam menghapal pelajaran yang besok di ujikan dan besoknya harus menempuh perjalanan demi mengikuti ujian nasional online. Ujian online ini hanya diberlakukan dari SMP sampai SMA saja. Sekarang ujian nasional tidak lagi menjadi penentu kelulusan, karena takut membuat peserta didik menjadi stres atau menjadi beban pikirannya. Apalagi peran orangtua yang cemas dan otomatis akan memaksa anaknya untuk belajar lebih rajin, padahal hal seperti itu salah karena hanya akan membuat peserta didik malas untuk belajar. Apakah pemerintah tidak berfikir secara panjang dampak dari ujian nasioanal online ini? Ada beberapa dampak dari ujian nasional online ini, misalnya server error, tiba-tiba listrik padam, dan lain-lain.

Semestinya, apabila pemerintah ingin melaksanakan ujian nasional secara online, mereka harus menjamin ketersediaan infrastruktur terlebih dahulu yang mendukung dan juga jangan terlau terburu-buru untuk melaksanakannya. Pemerintah pun perlu melakukan sosialisasi langsung ke sekolah jauh-jauh hari sebelum ujian nasional dilaksanakan agar tidak menimbulkan masalah karena banyak pendidik dan peserta didik yang tidak bisa menggunakan komputer, hal ini dipastikan peserta didik akan kesulitan dan pasti nya menambah beban para peserta didik. Mereka bisa terganggu konsentrasinya dan akibatnya mereka malah akan gagal dalam ujian nasional online ini.

Beberapa tahun yang lalu, semua sekolah bisa melaksanakan ujian nasional di sekolahnya masing-masing tanpa perlu mengikuti ujian nasional ke sekolah lain. Dulu hanya membutuhkan selembar kertas jawaban dan pensil saja, tidak perlu listrik yang bertegangan tinggi. Hanya saja perlu mensterilkan ruangan untuk siswa yang akan melaksanakan ujian nasional.

Seperti yang kita ketahui, perubahan kurikulum sekarang sudah berganti menjadi kurikulum 2013 revisi. Mungkin ini yang menyebabkan kita harus mengganti ujian nasional tulis menjadi ujian nasional online. Dapat diibaratkan bahwa kurikulum adalah setir kendali kegiatan pembelajaran. Erat sekali dampak perubahan kurikulum tersebut terhadap pembelajaran.

Tetapi tidak bisa dipungkiri, sekarang ini kita sudah masuk era digital yang apa saja sudah dilakukan secara online. Kemajuan teknologi adalah sesuatu hal yang tidak bisa kita hindari pada zaman yang sudah modern seperti saat ini, karena semakin majunya ilmu pengetahuan maka semakin maju pula perkembangan teknologi. Perkembangan dan kemajuan teknologi informasi berjalan sangat cepat Setiap teknologi pastinya mempunyai dampak positif dan dampak negatif.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Jurnalis Muda © DKP (Mala) - 2018